Kamis, 26 Mei 2016

Kaya Dengan Segala Macam Cara yang Penting Halal, Bukan Menghalalkan Segala Cara Yang Penting Kaya

Hiruk pikuk dunia sosial dan ekonomi, saat ini semakin padat dan ramai. Orang melakukan berbagai hal untuk meningkatkan taraf hidup dan status sosial. Gaya hidup yang selalu dikampanyekan di media baik online maupun cetak, baik sengaja maupun tidak membuat orang semakin berlomba-lomba untuk untuk dapat memenuhi tuntutan trend dan gaya.

Baca juga : Teruslah Belajar TAPI..!? Kerjakan Sekarang Juga..!!

Bersamaan dengan itu peluang usaha dan bisnis saat ini semakin luas dan terbuka lebar.  Banyak celah dan kesempatan yang dapat dilakukan. Namun diperlukan kejelian dalam menemukan ide bisnis yang ada. Dituntut kreativitas dan ide unik untuk mendapatkan sebuah peluang bisnis.

Semua kembali kepada para pelaku. Ada yang dengan santai di depan komputer berkain sarung sambil ngopi, lalu ada sms masuk. Isinya..?

Ada juga yang pagi-pagi bahkan sebelum subuh sudah keluar membawa karung atau mendorong gerobak, Keluar masuk gang sambil mengorek-ngorek bak sampah. Plastik, kardus dan  besi-besi bekas diangkut. Yang Penting Halal. Asal jangan diikuti yang ini - Kalau ada kesempatan, pagar juga diangkut, sepeda diangkut.-

Seperti apa yang ditulis oleh kang Verry Aria Firmansyah (Manajer Program - Institut Kemandirian)
berikut ini.
Setiap manusia sudah memiliki rezekinya masing-masing. Namun kita khususnya kepala keluarga diharuskan untuk berusaha/berikhtiar mencari rezeki dengan bertebaran di muka bumi, apapun profesinya. Rezeki tidak akan mungkin turun dengan sendirinya tanpa adanya usaha dari kita. Sudah menjadi pemahaman umum di masyarakat, bahwa berdagang atau berwirausaha itu 9 dari 10 pintu Rezeki yang Alloh SWT berikan kepada manusia. Semangat dan tekad yang kuat dalam berdagang merupakan salah satu faktor penting dalam menggapai Rizki atau nafkah. Jika kita berjalan ke pasar di saat shubuh atau sebelum matahari terbit, kita dapat melihat betapa perjuangan masyarakat kita untuk mencari nafkah begitu gigih luar biasa. Tidak hanya laki-laki, wanita pun banyak yang mencari nafkah bahkan tidak kalah dengan pria mengangkut dan menjajakan dagangannya. Tua-muda semuanya ada di pasar.

Tapi apakah berdagang itu hanya untuk sekedar untung dan rugi? Betapa banyak demi keuntungan semata para pedagang mengakali timbangannya untuk meraup keuntungan lebih. Bahkan tak jarang jurus-jurus jitu penipuan terhadap pelanggan pun dilakukan. Dari mulai mengakali kualitas barang, kuantitas barang serta jurus-jurus mulut besar lainnya agar sang pembeli jadi membeli dagangannya. Terkadang kita lupa bahwa Dagang itu bukan sekedar untung-rugi tapi juga antara syurga dan neraka. Pedagang yang jujur dan amanah akan menjadi ladang amal kebaikan di akhirat kelak. Begitupun sebaliknya, jika pedagang tersebut tidak jujur, penipu dan menggunakan cara-cara kotor dalam berdagang ataupun berwirausaha. Maka ingatlah api neraka amatlah panas.
Sumber : kompasiana.com
Dalam hal kerjasama bisnis jenis kemitraan - posisi sama, tidak ada atasan dan bawahan - maka satu kata kunci yang harus dipegang teguh bersama, yaitu JANGAN BERSIASAT. Karena dagang itu adalah urusan Surga dan Neraka.

Maka Jadikanlah moto ini : 

Kaya Dengan Segala Macam Cara yang Penting Halal

dan jauhi sejauh-jauhnya prinsip ini : 

Menghalalkan Segala Cara Yang Penting Kaya



Let's Share.. Ayo Bagikan. Semoga bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2,5 Persen Saja

“Intinya setiap harta yang kita miliki, wajib kita zakati. Sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW”. Terang Pak Aji di ...