Gambar ditemukan dilokasi |
Sukabumi - Vila Ganthay yang ambruk di Kampung Gentong, RT 24 RW 08 Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 15.30 WIB, Kamis (26/5/2016) pemiliknya diketahui mantan Kapolda DIY tahun 2009 Irjen Pol (Purn) Ondang Sutarsa.
"Biasanya Pak Ondang ada disini tiap hari, cuma hari Selasa Rabu dan Kamis di Pontianak urusan bisnis. Tapi beliau sudah diberi kabar tentang ini, sekarang sedang dalam perjalanan ke Sukabumi," ujar Zeinal Arifin, kakak ipar pemilik Vila kepada detikcom sekira pukul 19.46 WIB.
Menurut Zeinal, bangunan yang ambruk bukan berbentuk villa namun joglo khas Yogyakarta yang dibeli pemiliknya pada 2010 lalu. "Joglo berada di areal Vila, dibeli langsung oleh Pak Ondang semasa menjabat di Polda DIY. Saat itu dibawa dengan sistem bongkar pasang atau knock down," lanjutnya.
Sementara itu, Camat Cisaat Aep Sapulloh, menyebut saat kejadian di Vila tengah diadakan acara KKN yang dilakukan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang melibatkan warga setempat.
"Sedang ngadain acara seminar hypnoparenting, ibu cerdas, anak hebat dan lingkungan sehat yang dipandu oleh mahasiswa UNJ. Usai acara dilanjut dengan acara permainan yang melibatkan anak-anak, saat itulah tiba-tiba atap Vila goyang dan jatuh menimpa kebawah. Selain warga ada mahasiswa juga yang mengalami luka," kata Aep.
Menurut Aep, pemilik Vila dikenal sebagai warga yang baik dan kerap meminjamkan Vila kepada masyarakat tanpa pungutan bayaran. "Siapa aja yang pinjam untuk kepentingan warga pasti beliau kasih, nggak pernah perhitungan. Sampai acara pernikahan juga kadang pakai Villa ini," lanjutnya.
Hingga saat ini, proses penyelidikan masih dilakukan anggota dari Polsek Cisaat. Dugaan sementara penyebab ambruknya Vila adalah kondisi kayu yang lapuk.
"Ini tiba-tiba atapnya jatuh, padahal tidak ada angin atau hujan, kita masih selidiki namun dugaan awal dari kondisi kayu bangunan yang sudah lapuk," terang Kompol Warsito Kapolsek Cisaat.
Villa di Sukabumi Ambruk |
Lokasi Vila yang berada ditengah perkampungan warga membuat proses evakuasi berlangsung cepat. Warga kemudian masuk kedalam areal Vila dengan membawa peralatan seadanya.
"Semua korban terjebak didalam reruntuhan atap, selain balok juga ada beberapa pecahan kaca berserakan didalam runtuhan. Beberapa korban yang selamat keluar sendiri dengan cara menggeser genting, baloknya tertahan sound system yang disediakan panitia acara," kata Abdurrohim (28) warga setempat kepada detikcom, sekira pukul 20.41 WIB.
Abdurrohim meenyebut dirinya ikut menyelamatkan Muhammad Noval (10) bocah yang tewas akibat peristiwa itu. "Posisi punggungnya terhimpit balok besar seukuran pinggang sementara dibagian depan ada meja, di beberapa bagian tubuhnya ada bekas serpihan kaca. Kita mengambil tubuh korban dengan cara menggeser meja," lanjutnya.
Catatan kepolisian, selain satu korban meninggal tercatat sebanyak 11 orang yang mengalami luka. Mayoritas korban mengalami patah tulang dibagian kaki dan rusuk. "Ada yang dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH ada juga yang langsung dibawa ke Bogor untuk urut patah tulang," kata Abdurrohim.
Sementara itu, kerabat korban sempat emosi dengan peristiwa tersebut. Sejumlah mahasiswa sempat dikejar oleh warga yang mengamuk. "Langsung kita lakukan evakuasi kepada mahasiswa yang masih berada di lokasi, mereka kita bawa ke areal kantor Kecamatan Cisaat," jelas Kapolsek Cisaat, Kompol Warsito.
Sumber : http://news.detik.com/
Sumber : http://news.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar